Beberapa Penjelasan Mengenai Brexit
Pada tahun 1973, Inggris bergabung dengan Uni Eropa tetapi pada bulan Juni 2016 setelah referendum, mereka memutuskan untuk “berpisah” dari Uni Eropa. Kata Brexit berasal dari British Exit.
Tidak ada seorangpun yang bisa menjelaskan alasan pasti dari Brexit. Tetapi alasan utama yang disebutkan adalah sebagai berikut:
- Kerajaan Inggris ingin membuat keputusan sendiri
- Terlalu banyak birokrasi di Uni Eropa
- Masuknya imigran ke Inggris
- Pembayaran yang besar ke perbendaharaan Uni Eropa, dll.
Nomor satu pada daftar diatas adalah alasan utamanya, seperti yang telah ditunjukkan oleh sebagian besar orang yang memilih pada saat referendum.
Apa Yang Menghentikan Brexit?
Ada seperangkat aturan khusus bagi negara yang ingin keluar dari Uni Eropa, juga dikenal sebagai Pasal 50. Berisi ketentuan yang harus disetujui oleh kedua pihak dalam waktu dua tahun setelah pengumuman resmi mengenai pemisahan diri.
Brexit direncanakan pada November 2018, tetapi terus ditunda hingga hari ini, karena negara-negara masih belum dapat mencapai persetujuan. Alasan utamanya adalah karena backstop. Hal ini dikarenakan dulu pernah ada peristiwa perang berdarah antara Republik Irlandia dan Irlandia Utara (bagian dari Inggris). Perang ini berhenti hanya karena ada perjanjian bahwa tidak akan ada perbatasan resmi di antara mereka.
Karena Irlandia adalah anggota dari Uni Eropa, Brexit akan menyebabkan timbulnya perbatasan resmi ini. Kuatir perang akan terjadi kembali, Parlemen Inggris meneruskan untuk memilih melawan Brexit hingga masalah backstop selesai.
Bagaimana Jika Tidak Ada Penyelesaian?
Seperti yang telah kita ketahui bahwa negara yang ingin keluar dari Uni Eropa memiliki waktu dua tahun. Jika mereka gagal untuk mencapai kesepakatan, maka ketika sudah tiba batas waktunya akan ada jalan keluar yang sulit atau tidak ada kesepakatan. Untuk Inggris, diantara hal lainnya, ini berarti bahwa perdagangan lebih lanjut dengan Uni Eropa akan berlangsung dalam ketentuan umum WTO, termasuk tarif, bea negara, kontrol perbatasan, dll.
Tidak ada kesepakatan yang harusnya terjadi pada 31 Oktober 2019, tetapi ditunda hingga 31 Januari 2020. Kemungkinan besar, penundaan ini akan menjadi yang terakhir. Kesempatan yang besar adalah negara-negara tidak akan menyetujui backstop dan dalam beberapa bulan, akan ada ketidaksepakatan Brexit.
Pengaruh Brexit pada GBP
Para trader saat ini sudah mempelajari untuk mengikuti berita Brexit dan merespon tepat waktu. Berita baik biasanya mengarah ke market bullish, berita buruk mengarah ke gerakan bearish. Tetap update dengan perubahan terbaru, Anda juga bisa menghasilkan profit di Brexit.
Kemungkinan besar, setelah Brexit berakhir, British pound akan turun. Hal yang sama juga bisa terjadi pada EURO karena GDP kemungkinan akan mengalami penurunan untuk kedua pihak.
Bagaimana Trading Selama Brexit?
Inggris adalah negara pertama yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Karena itu, hingga saat ini masih belum ada yang bisa memberikan perkiraan yang tepat mengenai kurs dari mata uang yang terlibat. Tetapi yang sudah pasti adalah Brexit telah menyebabkan volatilitas yang tinggi pada market.
Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan jika Anda berencana untuk fokus pada trading British Pound dalam waktu dekat:
- Ikuti rencana trading Anda dengan baik, jangan asal membuka transaksi trading
- Pasang Stop Loss pada semua posisi Anda
- Selalu ikuti berita Brexit terbaru
- Selalu perhatikan market dan pasangan peringatan pada perubahan harga
Trading British pound saat ini bisa dibilang “tidak terbatas” atau “tidak pasti”. Susah untuk mengatakan hasil apa yang perlu kita harapkan. Namun, dengan manajemen risiko yang tepat dan kepatuhan terhadap rencana trading Anda, Anda bisa mendapatkan uang dari situasi ini.